Binkam

Polsek Kediri Donasi Telur, Capai 132 Minggu Lawan Stunting

×

Polsek Kediri Donasi Telur, Capai 132 Minggu Lawan Stunting

Sebarkan artikel ini
Model Kemanusiaan: Polsek Kediri Donasikan Telur 132 Minggu

LOMBOK BARAT, NTB – Upaya serius dan berkelanjutan dalam menekan angka stunting terus dilakukan di berbagai daerah, termasuk di wilayah hukum Polsek Kediri, Polres Lombok Barat, Polda NTB. Melalui inisiatif yang lahir dari kepedulian bersama, Polsek Kediri rutin menggelar program sosial bertajuk “Polsek Kediri Peduli Stunting: 1 Personil 1 Butir Telur” yang kini memasuki minggu ke-132 pelaksanaannya. Aksi nyata ini menunjukkan komitmen aparat kepolisian dalam mendukung program nasional percepatan penurunan stunting, bergerak dari pendekatan keamanan menuju peran kemanusiaan dan kesehatan masyarakat.

Kegiatan distribusi bantuan pangan bergizi ini dilaksanakan pada hari Jumat, 14 November 2025, sekitar pukul 08.30 WITA, menyasar langsung lokasi yang membutuhkan, yakni di Dusun Rerot Timur, Desa Ombe Baru, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat. Program ini menjadi bukti sinergi antara aparat dan masyarakat dalam memastikan tumbuh kembang optimal balita di daerah tersebut.

Komitmen dan Gagasan Inspiratif Kapolsek Kediri

Program “1 Personil 1 Butir Telur” merupakan gagasan orisinal dari Kapolsek Kediri, Iptu Pulung Anggara Surya Putra, S.Tr.K., yang dilandasi oleh kesepakatan dan keikhlasan seluruh jajaran personel Polsek Kediri. Ide sederhana, namun berdampak besar ini, bertujuan spesifik untuk membantu menekan tingginya angka stunting di Kecamatan Kediri, Lombok Barat, yang mana isu stunting masih menjadi tantangan serius dengan prevalensi yang memerlukan intervensi multisektor.

Kapolsek Kediri, Iptu Pulung Anggara Surya Putra, S.Tr.K., menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah wujud dari peran aktif Polri sebagai penggerak revolusi mental dan pelopor kepedulian sosial. Ia menegaskan, “Kegiatan ‘Satu Personil Satu Telur’ ini bukan hanya rutinitas, melainkan manifestasi nyata dari keseriusan kami, Polsek Kediri, dalam memberikan dukungan penuh kepada warga masyarakat. Kami percaya bahwa setiap telur adalah investasi gizi untuk masa depan balita kita.”

Pelaksanaan kegiatan peduli stunting ini dipimpin langsung oleh Kanit Sabara Polsek Kediri, memastikan bantuan disalurkan secara tepat sasaran kepada orang tua dan balita yang menderita stunting.

Kolaborasi Lintas Sektor: Ketika Polisi dan Pemuda Bersatu

Selain partisipasi aktif dari seluruh personel Polsek Kediri yang menyumbangkan telur secara sukarela, kegiatan ini juga berhasil menarik dukungan dari elemen masyarakat. Dalam kesempatan kali ini, inisiatif Polsek Kediri Peduli Stunting mendapat respons positif dan dukungan konkret dari pemuda-pemudi Desa Gelogor, yang secara spontan menyumbangkan satu tray telur.

Seluruh telur yang terkumpul dari personel Polsek dan donasi masyarakat kemudian disatukan untuk didistribusikan. Distribusi terpusat dilakukan di Dusun Gelogor Tengah, Desa Gelogor, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat. Telur dipilih sebagai komoditas utama karena dikenal sebagai sumber protein hewani yang kaya, mudah didapat, dan sangat esensial dalam memenuhi kebutuhan gizi balita untuk mencegah dan mengatasi kondisi stunting.

Bantuan ini diserahkan langsung kepada orang tua balita stunting dengan harapan dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan sehat dan bergizi untuk dikonsumsi balita. Pemberian protein hewani secara rutin dan adekuat merupakan salah satu intervensi spesifik kunci yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan untuk pencegahan stunting di Indonesia.

Sambutan Positif Warga dan Target Nol Stunting

Salah satu keluarga penerima manfaat adalah orang tua dari Balita an. Muhammad Rizki, yang berusia 17 bulan. Sambutan positif dan rasa syukur disampaikan oleh orang tua balita tersebut atas bantuan yang diberikan. Mereka merasa mendapatkan support dan perhatian yang serius dari aparat kepolisian.

Kanit Sabara Polsek Kediri yang menyerahkan langsung bantuan tersebut menyampaikan pesan penting tentang komitmen kepolisian. “Bantuan ini merupakan bentuk keseriusan Polsek Kediri dalam memberikan dukungan kepada warga masyarakat. Harapan besar kami adalah menuju Zero Stunting di wilayah Kecamatan Kediri,” ujarnya.

Pemberian protein hewani seperti telur adalah langkah intervensi gizi spesifik yang vital, terutama dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak. Dengan adanya dukungan non-budgeter yang melibatkan seluruh personel dan masyarakat, Polsek Kediri telah membangun sebuah model kolaborasi yang efektif dalam penanganan masalah kesehatan publik.

Kontribusi Nyata Polri dalam Percepatan Penurunan Stunting

Data prevalensi stunting di Nusa Tenggara Barat (NTB), termasuk Lombok Barat, masih menjadi perhatian pemerintah daerah dan pusat, meskipun trennya menunjukkan penurunan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Kehadiran program-program peduli gizi seperti yang diinisiasi oleh Polsek Kediri ini menjadi salah satu pilar penting dalam Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting, terutama dalam Pilar 3, yaitu Konvergensi Program Pusat, Daerah, dan Desa, serta Pilar 4, Ketahanan Pangan dan Gizi.

Inisiatif “1 Personil 1 Butir Telur” membuktikan bahwa upaya mengatasi stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab sektor kesehatan, tetapi juga membutuhkan sinergi dari seluruh pemangku kepentingan. Dengan semangat gotong royong dan keikhlasan, Polsek Kediri tidak hanya menjalankan tugas menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, tetapi juga secara proaktif berkontribusi dalam mencetak generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, dan berkualitas, menuju Lombok Barat yang lebih maju dan bebas dari ancaman stunting.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *